Showing posts with label Pemilu. Show all posts
Showing posts with label Pemilu. Show all posts
Thursday, April 18, 2019

Rakyat yang Baik, Dapat Pemimpin yang Baik?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.



Besarkan hatimu saat merayakan Pemilu! Apabila kamu merasa baik, pasti Tuhan akan memberimu pemimpin yang baik. Bukankah Allah telah berfirman: "Golongan yang baik adalah milik golongan yang baik pula..." (QS. An-Nuur: 26).
Terkecuali, kita sendiri menyangka menjadi bagian rakyat yang tidak baik (?) Dalam hadits qudsi yang diriwayatkan Abu Hurairah dikatakan: Sesungguhnya Allah berfirman: "Aku bersama dalam sangkaan hamba kepada-Ku. Jika ia berbaik sangka padaku, maka baik juga padanya. Jika ia berburuk sangka kepadaku, maka buruk juga untuknya" (HR. Ahmad).
Pengertiannya, jika kita memiliki pikiran baik dalam merayakan pesta demokrasi maka hasilnya juga baik. Akan tetapi jika berpikiran buruk terhadap penyelenggaraan Pemilu maka nasib kita juga akan buruk. Besarkan hati kita! Toh hasil akhir pada dasarnya semua yang menentukan adalah Allah Swt.
Allah telah berfirman: "Dan Allah berkuasa (memenangkan) terhadap urusan-Nya tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti" (QS. Yusuf: 21). Jadi, seandainya pilihan kita kalah,  asalkan kita berusaha menjadi rakyat yang baik maka yakinlah kita akan dipimpin orang baik!
Terkecuali sebagai rakyat, kita sendiri mulai bertindak tidak baik dan melakukan kesalahan-kesalahan, seperti disebutkan hadits Rasulullah dalam kitab Kasyful Ghummah. Rasulullah Saw bersabda: "Sebagian tanda-tanda dari kehancuran yang akan terjadi pada umatku adalah: jika amanat sudah digadaikan (dengan imbalan), zakat dirampas (oleh yang bukan berhak menerimanya), muncul seorang penggembala lalu dinobatkan sebagai pemimpin." 
Apakah kesalahan-kesalahan yang disinggung Rasulullah itu telah kita lakukan? Silahkan kita jawab sendiri! Pada dasarnya jika kita ingin memiliki pemimpin yang baik, kita sebagai rakyat juga harus baik pula.
Dulu, di zaman dinasti Mu'awiyah, banyak rakyat yang mencaci kebijakan Mu'awiyah ketika mengangkat Yazid sebagai putra mahkota. Yazid dikenal memiliki peringai buruk, sehingga banyak pihak yang mengkritik. Dalam menyikapi protes rakyatnya itu, Mu'awiyah menjawab:
"Jika kalian menginginkan aku mengeluarkan kebijakan sebagaimana Abu Bakar dan Umar dalam mengangkat khalifah: Abu Bakar menunjuk Umar, dan begitupun Umar memilih menetapkan tim formatur, termasuk di antaranya putra beliau bernama Abdullah, maka kalian juga seharusnya hidup sesuai dengan kehidupan sahabat di masa Abu Bakar dan Umar!" 
Ada pula riwayat yang menyebut pernyataan Mua'wiyah sebagai berikut: "Jika kalian merindukan kepemimpinan seperti yang dijalankan Abu Bakar dan Umar, maka sekarang kalian juga harus hidup mengikuti cara sahabat di masa beliau-beliau itu!"
Walhasil, pemimpin yang baik lahir dari rakyat yang baik pula. Sebaliknya pemimpin yang buruk muncul dari kondisi rakyat yang buruk pula. Jadi, sekarang ini kita merasa sudah menjadi rakyat yang baik atau belum?

Sumber https://www.hanapibani.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Tuesday, April 16, 2019

Jelang Pemilihan Pengganti Umar bin Khattab

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.



Umar bin Khattab adalah pemimpin Islam yang mengenalkan cara pemilihan pemimpin (khalifah) melalui pengambilan suara terbanyak. Gagasan ini beliau sampaikan pada tahun terakhir kekhilafahan, guna menentukan siapa pemimpin pengganti beliau.
Sebetulnya, dalam pandangan pribadi Umar bin Khattab sudah dipetakan dan diperhitungkan siapa yang layak memimpin umat Islam setelah dirinya. Kandidat terkuat ialah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Tapi, jika beliau mengikuti jejak Abu Bakar dengan cara menunjuk pemimpin penggantinya, maka hal itu sulit dilakukan. Sebab, Utsman maupun Ali adalah dua tokoh kepercayaan Rasulullah untuk mencatat firman-firman Allah.
Atas dasar pertimbangan itulah beliau menunjuk tokoh-tokoh di antara sahabat Nabi yaitu: Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah bin Ubaid, Zubayr bin al-Uwam, Sa'd bin Abu Wa'i. Umar tidak melibatkan dalam tim formatur itu, Abdurrahman bin Auf. Sebagaimana beliau tidak menunjuk Said bin Zaid bin Amr bin Nafil karena alasan masih sepupu khalifah sendiri. Padahal Said bin Zaid adalah salah satu dari sepuluh yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah. 
Namun, oleh sahabat yang lain, dimintakan satu perwakilan dari khalifah Umar. Lalu disepakatilah Abdullah bin Umar: Dengan catatan ia memiliki hak suara tapi tidak memiliki hak untuk dipilih.
Umar bin Khattab berpesan kepada mereka: "Aku tidak menerima perintah untuk menunjuk penggantiku baik di waktu  hidupku maupun matiku (dengan cara berwasiat). Namun yang pasti aku akan mati. Maka untuk kelangsungan masa depan umat Rasulullah Saw, aku kumpulkan kalian untuk menentukan masa depan kalian."
Umar bin Khattab tampaknya sudah memprediksi proses pemilihan khalifah penggantinya akan berlangsung ketat dan alot. Untuk itu, beliau berwasiat agar Suhaib bin Sinan al-Rumi berkenan memimpin shalat jamaah dan berdoa selama tiga hari, sesudah wafat beliau dan sampai ada kesepakatan siapa khalifah pengganti beliau.
Ramalan Umar itu terbukti. Sahabat-sahabat yang ditunjuknya membutuhkan waktu tiga hari untuk menyelesaikan tugas memilih khalifah ke-3. Pada hari pertama dan kedua, dari 6 orang yang telah ditunjuk semua hadir, terkecuali Talhah bin Ubaid. Sahabat yang lain sempat ragu dan bertanya-tanya tentang sikap Thalhah. Tapi keragu-raguan itu akhirnya terjawab sesudah Thalhah hadir di tengah-tengah mereka.
Mula-mula dari tokoh yang hadir, tiga di antaranya memilih Zubair. Tapi Zubair menolak dan melimpahkan tiga suara yang didapatnya kepada Ali. Menantu Rasulullah yang rendah hati inipun menolak dan melimpahkan suara yang diperolehnya kepada Sa'ad. Tapi lagi-lagi karena ketawadhuan Sa'ad beliau malah "melemparkan" suaranya kepada Abdurrahman bin Auf.
Hari pertama rapat menghasilkan keputusan yang belum bulat sebab di antara peserta justru memilih tokoh yang tidak termasuk dalam tim formatur yang telah disepakati.
Pada hari kedua, tim formatur menghadap Abdurrahman bin Auf untuk menyampaikan hasil keputusan sementara mereka. Tapi Abdurrahman sendiri ketika dikonfirmasi menolak penunjukan dirinya menjadi khalifah. Beliau justru berkata: “Di antara kita yang lebih berhak menjadi khalifah ialah Utsman dan Ali." 
Tim formatur tak puas dengan jawaban Abdurrahman. Sa'ad bin Abu Wa'y selaku juru bicara mendesak agar Abdurrahman memilih salah satu di antara dua tokoh: Utsman atau Ali. Setelah banyak pertimbangan, akhirnya Abdurrahman memilih Utsman bin Affan. Sekalipun sudah ada penegasan Abdurhman tapi ada yang mempertanyakan bagaimana dengan hak suara Thalhah yang belum juga hadir sampai hari kedua rapat?
Untunglah pada hari ketiga Thalhah yang sudah dinanti-nanti hadir dalam forum musyawarah sahabat-sahabat Nabi. Ketika ditanya pilihannya, beliau spontan menjatuhkan pilihan kepada Utsman bin Affan. Dengan demikian, suara terbanyak telah menunjuk Utsman bin Affan sebagai khalifah pengganti Umar bin Khattab. Pemilihan ini diikuti dengan pembaitan yang dilakukan oleh 50 sahabat terkemuka kepada khalifah terpilih.
Demikianlah kisah pertamakali pemilihan secara langsung al-khalifatur-rasyidun ke-3 dalam sejarah Islam. Walaupun berjalan alot, tapi demi kepentingan bersama, suksesi kepemimpinan dapat dilakukan secara aman dan damai. Semoga kisah ini memberikan inspirasi bagi umat Islam Indonesia dalam menyalurkan hak suara pada Pemilu 2019.

Sumber https://www.hanapibani.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Monday, April 15, 2019

Cara Cepat Cek Caleg Perdaerah Seluruh Indonesia

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Cara Cepat Cek Caleg Perdaerah Seluruh Indonesia Cara Cepat Cek Caleg Perdaerah Seluruh Indonesia


Buat yang mau tahun nama, wajah serta profil caleg untuk daerah Sobat, silahkan klik gambar dibawah ini:
Cara Cepat Cek Caleg Perdaerah Seluruh Indonesia Cara Cepat Cek Caleg Perdaerah Seluruh Indonesia
Setelah itu tinggal sobat masukkan nama Kecamatan, tinggal geser kekanan dan kekiri.
Di situ akan tahu siapa aja caleg untuk Dapil kita berdasarkan kecamatan, kota, provinsi dimana kita domisili, jadi bisa lebih terfokus milihnya.

Dan yg penting bisa nentuin pilihan jauh sebelum masuk bilik suara saat hari pencoblosan nanti.
✔🤝

Sumber https://www.hanapibani.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.